Jumat, 29 Maret 2019

Cerita Dewasa Sales Mobil Itu Begitu Binal Dan Liar

Kumpulan Cerita Dewasa 2019 - Ini Pengalaman Ku ketika berjualan Mobil Dengan Tante Yang Menurutku Tante Butuh Kenikmatan– Namaku Wawan. Umurku 23 tahun, dan ketika ini aku sedang kuliah di di antara perguruan di jakarta, tetapi aku putuskan untuk seraya bekerja sekitar aku mesti mebiayai kuliah ku.

Ekonomi keluargaku tergolong pas-pasan. Ayahku hanyalah seorang pensiunan pegawai bank pemerintah di Sukabumi. Sedangkan ibuku bekerja sebagai guru suatu SMA negeri di sana. Aku bermukim di lokasi kos di wilayah Jakarta Barat. Karena duit kiriman orang tuaku kadang-kadang terlambat dan terkadang bahkan tidak terdapat kiriman sama sekali, guna bertahan hidup, akupun menjadi guru privat anak-anak SMA. Memang aku beruntung dikaruniai benak yang cukup encer.

Akupun hidup prihatin di ibukota ini, terkadang seharian aku melulu makan supermie saja guna mengganjal perutku. Aku pikir tidak mengapa, asal aku dapat hemat untuk dapat membeli kitab kuliah dan beda sebagainya, sampai-sampai aku dapat lulus dan membanggakan kedua orang tuaku. Terkadang aku iri menyaksikan teman-teman kuliahku. Mereka tidak jarang dugem, berpakaian bagus, bermobil, memiliki HP terbaru, dll.

Salah satu dari rekan kuliahku mempunyai nama Monika. Dia seorang gadis cantik dan kaya. Ia anak seorang direktur suatu perusahaan besar di Jakarta. Percaya atau tidak, dia ialah pacarku. Kadang aku heran, kok dia dapat tertarik padaku. Padahal tidak sedikit teman laki-laki yang bonafid, mengejarnya. Ketika kutanyakan urusan ini, ini bukan ge-er, dia bilang bila menurutnya aku orang yang baik, sopan dan pintar. Disamping itu, dia suka dengan wajahku yang katanya “cute”, dan perawakanku yang tinggi, tegap, kekar, dan berisi. Nggak percuma pun aku sering pelajaran karate, renang, bola, dan voli masa-masa di Sukabumi dulu.

Monika dan aku sudah berpacaran sejak dua tahun belakangan ini. Walaupun kami bertolak belakang status sosial, dia tidak terlihat malu berpacaran denganku. Akupun tidak banyak minder bila menjemputnya memakai motor bututku, di rumahnya yang bertempat di Pondok Indah. Sering orang tuanya, mereka pun baik padaku, menawarkan untuk memakai mobil mereka andai kami bakal pergi bersama. Tetapi aku memang memiliki harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut keterangan dari Monika pacarku, gengsiku ketinggian), sampai-sampai aku tidak jarang kali menolak. Kemana-mana aku selalu memakai motor bareng Monika.

Monikapun tidak berkeberatan bahkan mengagumi prinsip hidupku. Saat santap atau nonton, aku selalu menampik bila dia bakal menaktirku. Aku bilang padanya sebagai laki-laki aku yang mesti bayarin dia. Meskipun pasti saja kami akhirnya melulu makan di rumah santap sederhana dan nonton di bioskop yang murah. Itupun aku lakukan bila sedang punya uang. Kalau tidak ya kami sebatas ngobrol saja di rumahnya atau di lokasi kostku.

Monika ialah gadis baik-baik. Aku paling mencintainya. Sehingga dalam berpacaran kami tidak pernah beraksi terlalu jauh. Kami melulu berciuman dan sangat jauh saling meraba. Memang benar kata orang, bila anda benar-benar menyukai seseorang, anda akan memuliakan orang tersebut. Monika pernah bilang padaku, bila ia hendak mempertahankan keperawanannya hingga ia menikah nanti. Terlebih akupun waktu tersebut masih perjaka. Mungkin urusan ini sukar diandalkan  oleh pembaca, menilik end pergaulan anak muda Jakarta sekarang. Cerita Sex Tante

Keadaanku mulai berubah semenjak sejumlah bulan yang lalu. Saat tersebut aku ditawari sebuah kesempatan untuk berwiraswasta oleh seorang temanku. Aku tertarik mendengar kisah suksesnya. Terlebih modal yang dibutuhkanpun paling kecil, sampai-sampai aku beranggapan tidak terdapat salahnya guna mencoba.

Hasilnya ternyata luar biasa. Mungkin memang sebab bidang ini masih tidak sedikit peluang, disamping sategi pemasaran yang disediakan oleh program ini paling jitu. Penghasilankupun masing-masing bulan sekarang menjangkau jutaan rupiah. Mungkin setingkat dengan level manajer perusahaan ruang belajar menengah.

Bekerjanyapun bisa part-time seraya disambi kuliah. Memang beruntung aku mengejar program ini.

Semenjak itu, penampilanku berubah. Gaya hidup yang telah lama aku impikan kini telah bisa kunikmati. HP terbaru, pakaian bagus, telah dapat aku beli. Semakin tidak jarang aku menyuruh Monika untuk santap di restoran mahal serta nonton film teranyar di bioskop 21. Monika sempat kaget dengan kemajuanku. Sempat disangkanya aku berjuang yang ilegal, seperti memasarkan narkoba. Tetapi sesudah aku sampaikan apa bisnisku, dia juga lega dan ikut senang. Disuruhnya aku bersyukur pada Tuhan sebab telah menyerahkan jalan kepadaku.

Hanya satu saja yang masih kurang. Aku belum punya mobil. Setelah menyimpan uang dari hasil usahaku sekitar berbulan-bulan, kesudahannya terkumpul pun uang untuk melakukan pembelian mobil bekas. Kulihat di suratkabar dan tercantum iklan mengenai mobil Timor tahun 1997 warna gold metalik. Aku tertarik dan langsung kutelpon si penjualnya.

“Ya betul… mobil saya memang dijual”. Suara seorang wanita membalas di ujung telepon.

“Harganya berapa Bu?”

“Empat puluh delapan juta”

“Kok mahal sih Bu?”

“Kondisinya bagus lho.. Semuanya full orisinil”

tante perlu kenikmatan

Dengan cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih cukup, walaupun aku mesti memasarkan motorku dulu. Tetapi akupun berpikir, siapa tahu harganya masih dapat ditawar. Kuputuskan untuk menyaksikan mobilnya terlebih dahulu.

“Alamatnya dimana Bu?”

Diapun lantas memberikan alamatnya, dan aku berjanji guna datang ke sana senja ini sehabis kuliah.



Setelah mencari sejumlah lama, sampai pun aku di alamat yang dimaksud.

“Selamat sore” sapaku saat seorang perempuan cantik membuka pintu.

“Oh sore..” jawabnya.

Aku tertegun melihat keelokan si ibu. Usianya barangkali sekitar 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan badan yang seksi.
Payudaranya yang tampak sarat di balik baju “you can see” meningkatkan kecantikannya. Agar pembaca dapat menginginkan kecantikannya, aku dapat bilang bila si ibu ini 80% serupa dengan Sally Margaretha, bintang film itu.

“Saya Wawan yang tadi siang telepon hendak melihat mobil ibu”

“Oh.. Ya silakan masuk.”

Akupun masuk ke dalam rumahnya.

“Tunggu sebentar ya Wan. Mobilnya masih digunakan sebentar menjemput anakku les. Mau minum apa?”

“Ah.. Nggak usah ngerepotin.. Apa saja deh Bu”

Akupun lantas duduk di ruang tamu. Tak lama si ibu datang dengan membawa segelas air sirup.

“Kamu masih kuliah ya,” tanyanya sesudah duduk bersamaku di ruang tamu

“Iya Bu.. Hampir berlalu sih “

“Ayo diminum.. Beruntung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” si ibu berbicara lagi.

Kuteguk sirup pemberian si ibu. Enak sekali rasanya menghilangkan dahagaku.

“Oh.. Ini saya beli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya tidak boleh mahal-mahal dong” jawabku.

“Wah.. Hebat kamu bila gitu. Memang usaha apa kok masih kuliah sudah dapat beli mobil”

“Yah usaha kecil-kecilan lah” jawabku seadanya.

“Ngomong-ngomong mobilnya kenapa dipasarkan Bu?”

“Aduh anda ini ba Bu ba Bu dari tadi. Saya kan belum terlampau tua. Panggil saja tante Nagita.” jawabnya seraya sedikit tertawa genit.

“Mobilnya bakal saya jual sebab mau beli yang tahunnya lebih baru”

“Oh begitu..” jawabku. Cerita Panas

Kemudian tante Nagita terlihat melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih tante Nagita duduk seraya menumpangkan kakinya, sampai-sampai rok mininya agak tidak banyak terangkat menunjukkan pahanya yang putih mulus.

“Anaknya berapa tante. Terus suami tante kerja dimana?” tanyaku guna menghilangkan kerikuhanku.

“Anakku satu. Masih SD. Suamiku telah nggak ada. Dia meninggal dua tahun yang lalu” jawabnya.

“Waduh.. Maaf ya tante”

“Nggak apa kok Wan.. Kamu sendiri telah punya pacar?”

“Sudah, tante”

“Cantik ya?”

“Cantik dong tante..” jawabku lagi.

Duh, aku kian rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini. Tante Nagita lantas beranjak duduk di sebelahku.

“Cantik mana sama tante..” katanya seraya tangannya meremas tanganku.

“Anu.. Aduh.. Sama-sama, tante pun cantik” jawabku tidak banyak tergagap.

“Kamu telah pernah begituan dengan pacarmu?”.

Sambil berkata, tangan tante Nagita mulai beralih dari tanganku ke pahaku.

“Belum.. Tante.. Saya masih perjaka.. Saya nggak inginkan begituan dulu” jawabku seraya menepis tangan tante Nagita yang sedang meremas-remas pahaku.

Jujur saja, sebetulnya akupun telah mulai terangsang, akan namun saat tersebut aku masih dapat beranggapan sehat guna tidak mengkhianati Monika pacarku. Mendengar bila aku masih perjaka, tampak kisah sex tante Nagita tersenyum.

“Mau tante ajarin caranya buat senang wanita?” tanyanya seraya tangannya pulang merabai pahaku, dan lantas secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.

“Aduh.. Tante.. Saya telah punya pacar.. Nggak usah deh..”

“Mobilnya kapan datang sih?” lanjutku lagi.

“Sebentar lagi.. Mungkin macet di jalan. Mau minum lagi? “

Tanpa menantikan jawabanku, tante Nagita pergi ke belakang sambil membawa gelasku yang sudah kosong. Lega pun rasanya terlepas dari bujuk rayu tante Nagita. Beberapa menit kemudian, tante Nagita kembali membawa minumanku.

“Ayo diminum lagi” kata tante Nagita sambil menyerahkan gelas mengandung sirup padaku.

Kuteguk sirup itu, dan terasa agak beda dari yang tadi. Tante Nagita lantas kembali duduk di sebelahku.

“Ya sudah.. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita ngobrol aja deh sambil menantikan mobilnya datang, OK?”

“Iya tante..” jawabku lega.

“Kamu ngambil jurusan apa?”

“Ekonomi, tante”

“Kenal pacarmu di sana juga?”

Waduh.. Aku beranggapan kok si tante pulang nanyanya yang kayak begituan.

“Iya dia rekan kuliah”

“Ceritain dong gimana ketemuannya”

Yah daripada diminta yang nggak-nggak, aku setuju saya mengisahkan padanya mengenai kisahku dengan Monika. Kuceritakan bagaimana ketika kami berkenalan, ciri-cirinya, acara kesayangan kami ketika pacaran, tempat-tempat yang tidak jarang kami kunjungi.

Setelah sejumlah lama bercerita, entah kenapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun menikmati sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.

“Kenapa Wan.. Kamu sakit ya” tanya tante Nagita tersenyum seraya kembali meremas tanganku.

Tangannya kemudian berpindah ke pahaku dan pulang diusap dan diremasnya perlahan.

“Anu tante rasanya kok agak mengherankan ya?” jawabku.

“Tapi enak kan?”

Tante Nagitapun lantas mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan lantas bibir kamipun sudah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menampik tante Nagita. Nafsuku sudah sampai di ubun-ubun.

tante girang

“Saya tadi dikasih apa tante” tanyaku lirih.

“Ah.. Cuma tidak banyak obat kok. Supaya kamu dapat lebih rileks” jawabnya seraya tangannya mulai membuka retsleting celanaku.

“Ayo, tante hendak merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya seraya kembali menciumi wajahku.

Tante Nagitapun lantas membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.

“Hmm.. Besar pun ya punyamu. Tante suka tongkol besar anak muda begini”.

Tangannya mulai mengocok penisku perlahan. Kemudian tante Nagita merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan kemudian dengan bernafsu dikulumnya penisku yang telah tegak menyangga gairah berahi.

“Ah.. Tante..” desahku menyangga nikmat, saat mulut tante Nagita mulai menghisap dan menjilati penisku.

Tangan tante Nagitapun tak bermukim diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku. Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, pulang tante Nagita bangkit dan menciumiku.

BACA JUGA : Cerita Dewasa Mbak Lala Dengan Dada Montok Menggoda

“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya.

Akupun telah tak kuasa menolak. Nafsu berahi sudah menguasai diriku. Kamipun beranjak mengarah ke kamar istirahat tante Nagita di unsur belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, tante Nagita pulang menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan ditaruh di payudaranya yang membusung.

“Ayo sayang.. Kamu remas ya”

Kuikuti insuksi tante Nagita dan kuremas payudara miliknya. Tante Nagitapun terdengar merintih nikmat.

“Sayang… bantu bukain baju tante ya”.

Tante Nagita mengembalikan badan dan akupun membuka retsleting baju “you can see”nya. Setelah terbuka, tante Nagita pulang berbalik menghadapku.

“BHnya sekalian donk sayang..” ujarnya.

Kuciumi pulang wajahnya yang ayu itu, seraya tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.Cerita sex tante

“Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Tante suka..” katanya disela-sela ciuman kami.

“Pengaitnya di depan, sayang..”

Kuhentikan ciumanku, dan kutatap pulang BHnya yang membalut payudara tante Nagita yang besar itu. Kubuka pengaitnya sampai-sampai payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar.

“Bagus khan sayang.. Ayo anda hisap ya..”

Tangan tante Nagita merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya. Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.

“Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh” desah tante Nagita saat aku mulai menghisap payudaranya.

“Jilati putingnya yang..” insuksi tante Nagita lebih lanjut. Dengan menurut, akupun menjilati puting payudara tante Nagita yang sudah mengeras.

Kemudian aku pulang menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, tante Nagita lantas mengusung kepalaku dan pulang menciumiku.

“Sekarang anda buka rok tante ya”

Tante Nagita merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat.
Kuremas pantatnya, kemudian kubuka retsleting rok mininya. Aku terbelalak menyaksikan Tante Nagita ternyata memakai celana dalam yang paling mini. Seksi sekali pemandangan ketika itu. Tubuh tante Nagita yang padat dengan payudara yang membusung indah, diperbanyak dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.

Kembali tante Nagita menghirup bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan tante Nagita kemudian menyibakkan celana dalamnya sampai-sampai vaginanya yang berbulu halus dan tercukur apik nampak jelas di depanku.

“Cium di sini yuk sayang..” perintahnya seraya mendorong kepalaku perlahan.

“Oh..my god.. Sshh” erang tante Nagita saat mulutku mulai menciumi vaginanya.

Kujilati pun vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.

“Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh” desahnya.

Tante Nagita kemudian melepaskan celana dalamnya, sampai-sampai akupun lebih bebas memberikan kesenangan padanya.

“Jilat di sini sayang..” insuksi tante Nagita seraya tangannya mengelus klitorisnya.

Kujilati klitoris tante Nagita. Desahan tante Nagita semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk seraya tangannya memeluk erat kepalaku. Beberapa ketika kemudian, tubuh tante Nagitapun mengejang.

“Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.

Liang vaginanya terlihat semakin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot berakhir cairan memek nya seraya sesekali kuciumi paha mulus tante Nagita. Tak sia-sia ilmu yang kudapat sekitar ini dari pengalamanku menyaksikan dan mengumpulkan video porno. & bacaan dewasa

“Kita terusin di ranjang yuk..” ajaknya setelah memungut nafas panjang.

Akupun lantas melucuti seluruh pakaianku. Tante Nagita kemudian membuka sepatu hak tingginya, sehingga seraya telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.

“Ciumi susu tante lagi dong yang..”

tante sange
Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Payudara tante Nagita yang membusung kenyal, pasti saja menciptakan semua pria normal, tergolong aku, menjadi gemas. Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara tante Nagita, tangannya membimbing tanganku ke vaginanya. Akupun memahami apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya.

Tante Nagita pulang mengerang saat nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan pulang diciuminya bibirku dengan ganas. Selanjutnya, tante Nagita menindih tubuh atletisku. Dijilatinya dada bidangku dan kedua putingnya dan lantas perut sixpackku juga tak tak sempat diciuminya.

Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala tante Nagitapun telah naik turun saat mulutnya menghisapi penisku.

“Sekarang tante pengin ambil perjakamu ya..”

Sambil berbicara begitu, tante Nagita menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat spektakuler menghinggapiku, saat batang penisku mulai menerobos liang memek tante Nagita.

“Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka tongkolmu.. Enak..” desah tante Nagita seraya menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.

“Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang tersiar dari mulut tante Nagita. Seirama dengan buaian tubuhnya di atas penisku.

“Tante suka.. Ahh.. Ngenttin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..”

Tante Nagita terus meracau sambil merasakan tubuhku. Tangannya lantas menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan tante Nagita semakin menjadi-jadi.

“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. enttin tante.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..”

Tak lama tubuh tante Nagitapun pulang mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, tante Nagita merasakan orgasme yang kedua kalinya. Tubuh tante Nagita lantas rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menantikan penyaluran. Kubalikkan tubuh tante Nagita, dan kugenjot penisku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari semua tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar istirahat itu.

“Oh.. Enak tante.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menyangga guncangan.

“Wawan mau terbit tante..” kataku saat aku menikmati air mani telah sampai ke ujung penisku.

“Keluarin di mulut tante, sayang..” Cerita Panas

Akupun mencabut terbit penisku dan mengarahkannya ke wajah tante Nagita. Tangan tante Nagita langsung meraih penisku, untuk lantas dimasukkan ke dalam mulutnya.

“Ahh.. Tante..” jeritku saat aku menyemburkan air maniku dalam mulut tante Nagita.



Tante Nagita kemudian mengeluarkan penisku dan mengusap-usapkannya pada semua permukaan wajahnya yang cantik.

BACA JUGA : Cerita Seks Goyangan Anak Teman Mama Ku Yang Begitu Binal

Setelah mencuci diri, kamipun pulang duduk di ruang tamu.

“Enak Wan?” tanyanya seraya tersenyum genit.

“Enak tante… memang tante tidak jarang ya beginian”

“Nggak kok.. Kalau pas terdapat anak muda yang tante suka saja..”

“Oh.. Tante sukanya anak muda ya..”

“Iya Wan.. Disamping staminanya masih kuat.. Tante pun merasa jadi lebih tahan lama muda.” jawab tante Nagita genit.

Tak lama mobil yang dinantipun datang. Akhirnya aku jadi melakukan pembelian mobil tante Nagita itu. Disamping kondisinya masih bagus, tante Nagita menyerahkan korting delapan juta rupiah.

“Asal anda janji sering-sering main ke sini ya” katanya seraya tersenyum saat menyerahkan potongan harga itu.

Kejadian ini dilangsungkan sebulan yang lalu. Sampai ketika ini, aku masih berselingkuh dengan tante Nagita. Sebenarnya aku diliputi perasaan berdosa untuk Monika pacarku. Tetapi apa daya, sesudah kejadian itu, aku jadi ketagihan bermain kisah seks Aku tetap sangat menyukai pacarku, dan tetap mengawal batas-batas dalam berpacaran. Tetapi untuk mengalirkan hasratku, aku terus bersangkutan dengan tante Nagita.

Bisniskupun kian lancar. Keuanganku semakin membaik, sampai-sampai aku sanggup menyerahkan hadiah-hadiah mahal pada Monika guna menutupi rasa bersalahku.

Sering orang tuanya, mereka pun baik padaku, menawarkan untuk memakai mobil mereka andai kami bakal pergi bersama. Tetapi aku memang memiliki harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut keterangan dari Monika pacarku, gengsiku ketinggian), sampai-sampai aku tidak jarang kali menolak. Akupun tidak banyak minder bila menjemputnya memakai motor bututku, di rumahnya yang bertempat di Pondok Indah.

2 komentar:

  1. Casino, Hotels & Resorts - Mapyro
    Welcome 군포 출장안마 to the Home of the Game! Here 통영 출장샵 at Mapyro, we provide the best Vegas hotel 사천 출장안마 and casino gaming 논산 출장마사지 experience in the USA! We offer over 70 파주 출장안마 gaming

    BalasHapus