Selasa, 26 Maret 2019

Cerita Sex Menodai Guru Dosen Ku Yang Sedang Telanjang

Kumpulan Cerita Sex 2019 – Kenangan indah bareng dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, tiba-tiba aku hendak sekali mengisahkan pengalaman Cerita Seks ku ini, Ku tulis kata-demi kata sampai aku merangakai keseluruhan kisah seks tentang pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku. semoga kalian terhibur dengan kisah seks yang ku alami ini.

pada masa-masa ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku mengarah ke ketempat itu, saya dipanggil ke lokasi tinggal dosen perempuan yang masih agak muda, selama 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya. Ia pun lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya sebab saya diminta guna mengurus kebutuhan dia, sebab dia bakal ke luar kota. Malam harinya saya juga ke rumahnya selama jam 7 malam. Saat tersebut rumahnya melulu ada penolong (yang pun masih muda dan cantik). Suaminya ketika tersebut belum kembali dari rapat di puncak.Otomatis situasi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.

Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak sebab dia menggunakan gaun istirahat yang tipis, sampai-sampai terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak menggunakan BH. Terlihat saat tersebut buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya pun terlihat besar dan kemerahan, kelihatannya mempunyai ukuran selama 36B.

Sewaktu saya sedang menyimak Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi menyimak saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi lantas pembantu tersebut malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia menyerahkan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi tampak (karena pakaiannya agak pendek), dan sama laksana dosen saya ukurannya pun besar.

Kemudian dosen saya yang telah duduk di depan saya berkata, (mungkin sebab saya menyaksikan belahan dada penolong itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
Saya juga tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo anda pingin.., Ibu juga mau nyusuin kamu.”
Mungkin sebab ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh pun tuh Bu..!”

Tanpa diduga, ia pun menyuruh saya masuk ke ruang kerjanya.
Saat kami masuk, ia berkata, “Gading, bantu liatin terdapat apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kenangan indah bareng dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, tiba-tiba aku hendak sekali mengisahkan pengalaman Cerita Seks ku ini, Ku tulis kata-demi kata sampai aku merangakai keseluruhan kisah seks tentang pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku. semoga kalian terhibur dengan kisah seks yang ku alami ini.

pada masa-masa ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku mengarah ke ketempat itu, saya dipanggil ke lokasi tinggal dosen perempuan yang masih agak muda, selama 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya. Ia pun lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya sebab saya diminta guna mengurus kebutuhan dia, sebab dia bakal ke luar kota. Malam harinya saya juga ke rumahnya selama jam 7 malam. Saat tersebut rumahnya melulu ada penolong (yang pun masih muda dan cantik). Suaminya ketika tersebut belum kembali dari rapat di puncak.Otomatis situasi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.

Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak sebab dia menggunakan gaun istirahat yang tipis, sampai-sampai terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak menggunakan BH. Terlihat saat tersebut buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya pun terlihat besar dan kemerahan, kelihatannya mempunyai ukuran selama 36B.

Sewaktu saya sedang menyimak Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi menyimak saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi lantas pembantu tersebut malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia menyerahkan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi tampak (karena pakaiannya agak pendek), dan sama laksana dosen saya ukurannya pun besar.

Kemudian dosen saya yang telah duduk di depan saya berkata, (mungkin sebab saya menyaksikan belahan dada penolong itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
Saya juga tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo anda pingin.., Ibu juga mau nyusuin kamu.”
Mungkin sebab ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh pun tuh Bu..!”

Tanpa diduga, ia pun menyuruh saya masuk ke ruang kerjanya.
Saat kami masuk, ia berkata, “Gading, bantu liatin terdapat apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kemudian saya menurut keterangan dari saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak terdapat apa-apa, saya bilang, “Nggak terdapat apa-apa kok Bu..!”
Tetapi tanpa disangka, ia justeru membuka seluruh gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia unik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar estimasi saya, putingnya besar dam masih keras.

Tubuh Ibu Dosen Cantik Ini Membuat Semakin Tegang
Kemudian ia mengembalikan tubuhnya, ia tersenyum seraya membuka celana dalamnya. Terlihat di dekat kemaluannya tidak sedikit ditumbuhi bulu yang lebat.
Kemudian saya berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?”
Ia justeru berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, bila perlu sampai pagi.”

Karena saya hendak juga menikmati tubuhnya, saya juga tanpa basa-basi terus menciuminya dan pun buah dadanya. Saya hisap sampai ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia juga terbelalak ketika ia menyaksikan batang kejantanan saya.
“Oh, paling besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, selama 17 cm dan berdiameter 3 cm)”

Baca Juga : Akibat Obat Perangsang Kusetubuhi Istri Temanku

Dosen saya pun telah mulai tampak atraktif, ia mengulum penis saya sampai biji kemaluan saya.
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap laksana ini..!” desah saya.
Karena dipuji, ia juga terus motivasi memaju-mundurkan mulutnya. Saya pun meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia menyuruh saya guna merubah posisi dan menyusun posisi 69.Cerita Sex Perawan

Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
“Ah.. Gading, aku telah nggak powerful nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
“Baik Bu..!” jawab saya sambil mengupayakan memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.

“Ah.., ternyata memek ibu sempit pun ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
“Iya Gading, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena tersebut Ibu belum punya anak, ia pun pun sebentar permainannya.” jawabnya.
Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang ketika dimasukkannya penis saya seraya berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke memek ku, ya ren..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab saya seraya terus berjuang memasukkan batang keperkasaan saya.
Kemudian, guna melonggarkan lubang memek nya, saya juga memutar-mutar batang kemaluan saya dan pun mengocok-ngocoknya dengan asa melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya telah masuk setengahnya.

“Ohhh… ohhh… Terus Ndre, masukkan terus, tidak boleh ragu..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, kesudahannya masuk pun rudal saya seluruh ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang dibuntuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”

Saya juga mulai mengocok batang kemaluan saya terbit masuk. Tidak hingga semenit kemudian, dosen saya sudah menerbitkan cairan vaginanya.

CeritaSeksGisel
“Oh Gading, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan tersebut juga mempermudah saya guna terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlampau banyak, tersiar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” paling keras. Karena saya melakukannya seraya menghadap ke arah pintu, sampai-sampai terdengar hingga ke luar ruang kerjanya.

Saat tersebut saya sempat menyaksikan pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu tersebut sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin sebab bernafsu menyaksikan permainan kami). Oh, alangkah bahagianya saya seraya terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya pun melihat tontonan cuma-cuma ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini menyaksikan wanita masturbasi.

Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya sedang di atasnya, lantas saya mengajak dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia juga terlihat agresif dengan posisi laksana itu.
“Aha.. ha.. ha…” ia berbicara seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
15 menit lantas ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
“Oh, cepat sekali dia orgasme, sebenarnya aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.

Kemudian sesudah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sementara saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai menikmati batas dinding rahimnya.

“Oh.. oh.. Gading, pelan-pelan ren..!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya sampai sedalam ini. 15 menit lantas ia ternyata merasakan orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Gading, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya seraya memuncratkan pulang cairan kemaluannya yang tidak sedikit itu.

Setelah tersebut ia menyuruh saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap supaya di bath-tub tersebut saya bisa orgasme, sebab ia sepertinya tidak mampu lagi menjawab permainan yang saya berikan. Di bath-tub yang dipenuhi setengah itu, kami mulai memakai sabun mandi guna mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya paling senang diusap buah dadanya, ia tampak terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya memakai sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).

Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami kesudahannya berdua menjangkau klimaks yang keempat untuk dosen saya dan yang kesatu untuk saya.
“Oh Gading, aku mau terbit lagi..!” katanya.
Setelah terasa sarat di ujung kepala penis saya, lantas saya keluarkan batang kejantanan saya dan lantas mengeluarkan cairan lahar panas tersebut di atas buah dadanya seraya mengusap-usap lembut.

“Oh Gading, anda sungguh powerful dan mitra bercinta yang dahsyat, anda tidak cepat orgasme, sampai-sampai aku bisa orgasme berkali-kali. ini kesatu kalinya bagiku Gading. Suamiku seringkali hanya bisa membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
Kemudian sebab kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya terbit ruang kerjanya masih dalam suasana bugil mengupayakan mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.

Di luar ruang kerjanya, saya lihat penolong dosen saya terbaring di lantai depan pintu ruangan tersebut sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam memeknya. Karena menyaksikan tubuh pembantu tersebut yang pun montok dan putih bersih, saya mulai menginginkan bila saya bisa bersetubuh dengannya. Yang unik dari tubuhnya ialah karena buah dadanya yang besar, selama 36D. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bareng pembantunya. Pembantu tersebut pun pun tampaknya bergairah setelah menyaksikan permainan saya dengan majikannya.

Baca Juga : Dokter Cantik Yang Masi Perawan

Saya langsung menindih tubuhnya yang montok tersebut dengan paling bernafsu. Saya mencoba mengerjakan perangsangan terlebih dulu ke unsur sensitifnya. Saya menghirup dan menjilat semua permukaan buah dadanya dan turun sampai ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu.

Tidak berapa lama kemudian, kami pun telah mulai saling memasukkan perangkat kelamin kami. Kami bermain selama 30 menit, dan tampaknya penolong ini lebih powerful dari majikannya. Terbukti ketika kami telah 30 menit bermain, kami baru menerbitkan cairan kemaluan kami masing-masing.

Oh, ternyata saya telah bermain seks dengan dua perempuan bernafsu ini sekitar satu separuh jam. Saya juga akhirnya kembali dengan rasa lelah yang luar biasa, sebab ini ialah kesatu kalinya saya menikmati bercinta dengan perempuan yang cantik ini laksana mimpi dan laksana dengan Cerita Seks yang tidak jarang aku baca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar