Minggu, 31 Maret 2019

Cerita Seks Teman Kantorku Yang Haus Ngentot dan Binal

Kumpulan Cerita Seks 2019 -  dengan rekan kantor ku ketika jauh dari Istri , Saya ialah seorang laki laki biasa yang baru saja ditinggalkan oleh istri saya.karena mempunyai masalah lokasi tinggal tangga dan kami juga memang mempunyai sifat yang keras guna tidak inginkan saling mengalah

Di lokasi kerja, sayapun telah tidak tidak sedikit bercanda laksana biasanya. Dan tersebut yang menciptakan salah satu wanita rekan kerja saya merasa simpati pada saya. Sehingga setelah berlalu jam kerja, kami kembali bareng. Selama di dalam tram saya tidak sedikit menjawab pertanyaannya mengenai kepergian istri saya. Sehingga kami tidak tidak sedikit menaruh perhatian pada macetnya kota Melbourne pada jam-jam berlalu kerja laksana ini.


Tanpa terasa kami telah berada di dalam lokasi tinggal saya, sesudah saya persilakan dia untuk memungut apa yang dia inginkan di kulkas, saya langsung ke kamar mandi guna menumpahkan air pipis yang semenjak dari tadi telah di ujung kemaluanku.

Sekembalinya saya keruang tamu, rekan saya telah duduk seraya baca baca majalah dengan satu kaleng Coca-Cola. Sayapun duduk di sampingnya. Tapi tidak terlampau rapat. Saya hidupkan TV kebetulan acara berita nasional negara ini.

Kamipun bercerita panjang lebar tentang rekan saya itu, laksana sudah berapa lama dia sudah meninggalkan Hongkong lokasi asalnya. Tapi masing-masing kali dia membalas pertanyaanku dia tidak jarang kali tersenyum seraya matanya memandang ke arah selangkanganku. Aku langsung melirik selangkanganku, rupanya aku tak sempat men-zip-nya. Langsung kutarik zip-nya, sambil berkelakar padanya.

“Maklumlah Nov, soalnya udah lama sarangnya pergi!”, Kataku pada Merry.
“Memangnya telah berapa lama burungmu tidak masuk kandang?”, Merry menjawab candaku seraya meneguk Coca Cola dengan tidak banyak senyum di bibirnya.
“Kira kira 5 minggulah, emangnya mengapa nanya nanya?”, Aku meneruskan seraya mencoba memperbaiki posisi dudukku.

“Akh, aku nggak percaya. Mana terdapat sich laki laki yang telah pernah begituan bakal tahan selama tersebut untuk tidak melakukannya?”, Bantahnya seraya senyum.
“Memang sich, aku nggak tahan. Jadi sekitar ini aku gunakan tangan aja”, Jawabku.
Sambil tertawa lebar, Merry menghampiriku. Dan Merry duduk di sebelahku, rapat sekali.”Perlu dibantu?”, Tanyanya seraya tangan kanannya meraba-raba penisku.

Merry memang gadis Hongkong yang menawan, diusianya yang dua puluhan dia sangat unik setiap mata laki-laki yang memandangnya. Karena dengan buah dada dan bongkahan pantatnya yang lebih banyak dari ukuran rata-rata orang lokasi asalnya. Aku jadi berani, kurangkul pundaknya seraya kulumat bibir yang berlipstick merah muda menawan itu.

Merrypun menjawab dengan nafasnya yang semakin membuatku guna mempererat rangkulanku. Aku merasa tidak banyak sakit pada penisku yang sudah paling keras sebab rabaan Merry. Dengan tak sabar kulepas rangkulanku dari pundak Merry dan dengan kedua tanganku kubuka celanaku seraya tetap duduk. Agak sulit memang. Tapi sukses juga.

Kudengar Merry mendesah bersamaan dengan tangannya yang menggenggam langsung penisku yang melulu pas-pasan dengan lingkaran tangannya itu. Kamipun pulang berpagutan, melulu kali ini tangan kiriku sudah meremas-remas buah dadanya yang kenyal dan semakin kenyal itu. Sedangkan tangan kananku membelai-belai tengkuknya. Merry semakin memperdengarkan desahnya.

“Ed, anda ke kamarmu saja.., mari Ed, aku telah tak tahan nich?”, Merry memohon mesra. Aku juga berdiri, tapi saat aku hendak membuka pakaianku, aku tersentak kaget sebab Merry sudah unik penisku seraya menanyakan di mana kamarku. “Pelan pelan Nov, sakit nich!”, protesku atas tangan Merry yang menggenggam penisku dengan paling ketat itu.

Aku berjalan seraya membuka bajuku ke arah kamarku yang sudah kutunjukan pada Merry. (Sebenarnya aku tak mau memakai kamar dimana aku dan istriku istirahat sebelum istriku tersebut pergi. Tapi bagaimana lagi. Sudah nafsu sekali ketika itu).

Sesampai di kamar Merry dengan tergesa membuka semua pakaiannya. BH-nya, CD-nya. Semua dimulai dengan tergesa. Lalu Merry langsung menghampiriku yang telah lebih dulu berbaring telentang di atas kasur seraya mengocok perlahan penisku supaya semakin tegang, sambil menyaksikan Merry membuka pakaiannya.Cerita Seks

Merry berbaring oleng di sebelahku, bibirnya menggali bibirku sementara tangan kanannya menggantikan tanganku guna mengocok-ngocok penisku. Aku mendesah. Merrypun semakin ganas menciumi semua wajahku. Telingakupun tak lepas dari sapuan lidahnya. Aku menikmati nikmat bercampur geli yang tak terkira.

Jilatan Merry semakin turun ke arah leherku, dadaku dan kedua puting payudaraku pun dililitnya dengan lidah. Sambil tangannya semakin cepat mengocok penisku yang tidak banyak terasa sakit sebab genggamannya terlampau keras. Cerita Seks

BACA JUGA : Cerita Dewasa Mengauli Adik Iparku Yang Manja 

Jilatan Merry sudah berada di atas pusarku, lidahnya diusahakan untuk masuk dalam lubang pusarku, bisa kudengar desahnya. Walau desahku lebih banyak darinya. Kini lidah Merry menyisir bulu-bulu penisku. Aku semakin tak tahan. Tapi aku menunggu, sebab aku tahu kemana tujuan sebetulnya jilatan lidah Merry itu.

Ternyata aku salah, kukira Merry bakal melahap penisku. Ternyata Merry justeru menjilat jilat kedua bijiku bergantian. Tangannya tak lepas mengocok penisku. Sambil sesekali jari jempolnya menyapu ujung penisku yang sudah basah sebab air nikmatku telah mengairi bibir ujung kemaluanku. Geli dan nikmat sekali masa-masa Merry mengerjakan itu. Aku tersentak sebab memek nya.



Karena masa-masa Merry melakukan tersebut badannya agak nungging di sampingku, maka kucoba meraih bongkahan pantatnya. Kuusap-usap, Merry mendesah nikmat rupanya. Jariku enggan berhenti hingga disitu, jariku mencari-cari lubang kemaluannya. Setelah jariku menemukannya ternyata telah basah sekali. Semua tersebut membuat jariku semakin gampang untuk menggali lubangnya.

Kusapu lubangnya dengan jariku seraya sekali-kali kumasukan jari telunjukku ke dalam lubangnya. Merry mendesah hebat seraya melepas jilatan lidahnya dari kedua bijiku. Kuraih pantat Merry supaya tepat sedang di atas wajahku. Kini kedua tanganku bertindak atas unsur belakang tubuh Merry.Cerita sex abg

Jari telunjuk tanganku yang kanan kumasukan ke dalam lubang vagina Merry seraya memaju mundurkan. Sedangkan jari telunjuk tangan kiriku menggosok gosok clitorisnya. Dapat kulihat dari bawah selangkangannya, Merry membuka mulutnya lebar tanpa bersuara menikmati nikmat.

Ketika niatku berkeinginan menggunakan lidahku guna menjilat vaginanya, aku menikmati nikmat dan tidak banyak ngilu yang tak terkira. Rupanya Merry sudah melahap unsur kepala penisku. Lidahnya melilit-lilit di atas permukaan kepala penisku.

Akupun hendak menandinginya dengan mejilat-jilat permukaan lubang vagina Merry. Sambil sekali-kali kucoba guna memasukan lidahku kedalam vaginanya. Agak asin memang, namun yang lebih terasa ialah nikmatnya. Semakin nikmat lagi ketika kudengar Merry mengeluh sebab jilatan lidahku.

Merry sudah memasukan penisku setengahnya dalam mulutnya sebentar sebentar dinaikan kepalanya, lantas diturunkan lagi. Yang menciptakan aku merasa nikmat ialah saat Merry menurunkan wajahnya guna melahap penisku, sebab Merry sudah mengecilkan lingkaran mulutnya.

Sehingga melulu pas tidak banyak ketat saat bibirnya mencari penisku dari atas ke bawah. Oh nikmat sekali. Aku nyaris saja muncrat bila aku tidak segera mohon Merry membalikan badannya sampai wajahnya berhadapan denganku. Aku menjawab senyumnya yang keletihan menahan nikmat yang baru saja kami alami.

Kucium lagi mulutnya yang paling becek oleh air liurnya. Lalu kubalikan Merry supaya berada dibawahku. Kulebarkan selangkangannya kugenggam penisku dengan tangan kananku, kemudian kugosok-gosok kepala penisku pada permukaan kemaluannya.

“Oh.., Ed.., terus Ed.., aahh.., nikmat sekali.., sshh”, erang Merry. Akupun mempercepat gesekannya, Merry menggeleng gelengkan kepalanya.

Lalu dengan mendarat tiba kutancapkan penisku ke dalam vaginanya yang telah banjir tersebut dengan satu hentakan keras, masuklah 3/4 nya penisku dengan leluasa. Bersamaan dengan tersebut Merry berteriak seraya badannya sekedar bahu terangkat seperti berkeinginan berdiri matanya membelalak menghadapi tikamanku yang tiba-tiba itu.

“oohh Edwiinn.., enaak.., terus.., Ed.., terus.., lebih cepat Ed.., mari Ed.., terus.., aahh”, erang Merry sambil mencampakkan kembali bahunya ke kasur.

Kedua tangan Merry mengelus wajahku seraya menggigit bibirnya yang bawah matanyapun menunjukan bahwa ketika ini Merry sedang menikmati nikmat persetubuhan yang tiada tara. Akupun semakin cepat memaju-mundurkan penisku. Nikmat yang kurasakan tiada bandingnya. Vagina Merry masih boleh dibilang sempit.

“Enak Nov?”, tanyaku padanya seraya memaju-mundurkan penisku. Merry tidak menjawab, melulu desahannya saja yang semakin jelas terdengar.
“Enak nggak Nov?”, tanyaku lagi. Merry membalas dengan anggukan kecil seraya menggigit pulang bibir bawahnya.

“Jawab dong Nov, nikmat nggak?”, paksaku walaupun ini ialah pertanyaan bodoh.
“Luar biasa Ed.., sshh.., aku nyaris keluar nich oohh”, katanya terputus putus.
“Aku masukin semuanya yach Nov?”, tanyaku padanya yang sedang melayang.
“sshh.., em.., emangnya belum semuanya dimasukin?”, Merry balik bertanya heran seraya menatapku dengan sayu.

“Belum!”, Jawabku singkat seraya terus maju mundur.

Tangannyapun bergerak ke bawah guna meyakinkan belum seluruh penisku masuk ke dalam lubang vaginanya. Ketika tangannya sukses menyentuh saldo penisku yang masih di luar, aku merasa tambah nikmat.

“Oohh.., Ed masukin Ed.., masukin semuanya Ed.., aahh”, pintanya sambil unik pinggangku dengan kedua tangannya dan matanyapun terpejam menantikan.

Kucoba menyangga tarikan tangan Merry pada pinggangku, supaya masuknya saldo penisku tidak terlampau cepat. Aku hendak memberikan kesenangan persetubuhan tak terlupakan padanya. Benar saja, saat sedikit demi tidak banyak sisa penisku masuk, Merry mendesis laksana ular yang berhadapan dengan musuhnya. “Sshh.. sshh”, seraya matanya terpejam ketat sekali menyangga nikmat telusuran penisku ke dalam vaginanya.

Cerita Mesum – Kedua tangannyapun menjambak-jambak rambutnya sendiri. Tanpa diperkirakan kucabut penisku, melulu tinggal kepalanya saja yang masih tenggelam. Merry seperti hendak protes, namun terlambat. Karena aku sudah menekannya lagi dengan sekali tancap masuklah seluruh penisku.

“Edwiinn!”, teriak Merry keras sekali seraya tangannya memukul-mukul lokasi tidur.

Aku semakin percepat gerakanku, walaupun aku telah merasa tidak banyak lelah dengan pinggangku yang semenjak tadi maju mundur terus.



“Terus Ed.., oohh.., terus.., teruss.., oohh.., oohh.., aahh”.

Merry merintih bersamaan dengan tercapainya Merry pada puncaknya, seraya tangannya meremas-remas sprei lokasi tidur di kanan dan kirinya, badannya tersentak-sentak melulu putih yang kulihat di matanya. Tapi aku masih terus memacu guna menyusulnya, kian cepat, kian cepat lagi nafasku memburu. Bunyi nikmat tersiar dari dalam vagina Merry sebab air nikmatnya itu.

BACA JUGA : Cerita Seks Melupakan Istri Karena Gadis Pemandu Karoke Seksi

“Oh Nov.., oohh.., aahh..”, cepat kucabut penisku supaya tak muncrat di dalam, kugenggam penisku, kuarahkan penisku ke perut Merry, di sanalah air nikmatku mendarat.

Merry cepat bangkit dan mendorongku supaya telentang, lantas Merry melahap setengah penisku ke dalam mulutnya. Lidahnya menjilat-jilat mulut kecil di ujung penisku. Aku merasa ngilu sekali dan tangan Merry yang mengocok-ngocok penisku seperti berkeinginan meyakinkan supaya keluar seluruh air nikmatku.

“Sudah Nov.., sudah.., ngilu nich.., uuhh.., sudah”, pintaku padanya. Tapi Merry masih saja memaju-mundurkan mulutnya terhadap penisku yang semakin ngilu sekali. Setelah yakin tidak terdapat lagi air nikmat yang akan terbit dari penisku Merrypun merebahkan kepalanya di atas perutku seraya memandangku dengan sarat kepuasan.

Kemudian suasana membisu, melulu detak jam dinding yang mengingatkan akan kesenangan persetubuhan yang baru saja kami alami. Kami memang mengupayakan untuk menilik kembali persetubuhan yang sempat membawa kami ke awang-awang.

“Nov, telah jam 8 nich. Kamu nggak pulang?”, tanyaku memecahkan kesunyian. Merry seakan tak mendengar ucapanku. Kemudian dengan lembut kuangkat kepalanya dan keletakan di atas kasur. Akupun jajaki bangkit, namun sebelum aku turun dari lokasi tidur kurasakan tangan Merry memegang perutku.

“Mau kemana Ed?”, tanyanya seraya melepas nafar panjang.

“Mau mandi dulu nich, lengket seluruh rasanya badanku”, Jawabku seraya menoleh ke arahnya.

“Tunggu dikit lagi, anda mandi sama-sama” Merry memohon seraya melingkarkan kedua tangannya di pinggangku. memek Merry sungguh nikmat

Lalu kamipun pergi ke kamar mandi dan mandi berdua serta mengulanginya permainan seks yang sempat terputus tadi di kamar. Setelah merasa puas mengerjakan persetubuhan, kamipun tidur sambil berdekapan hingga esok pagi. Sejak kejadian itui saya dan Merry semakin akrab dan tidak jarang kali mengulangi persetubuhan yang sudah kami lakukan. Sampai kesudahannya istrikupun kembali kembali ke apartemenku, tapi tersebut tidak membuatku lupa bakal persetubuhan dengan Merry.

Kami sering mengerjakan persetubuhan di apartemenku tatkala istriku tidak terdapat atau di kantor, hotel serta apartemen Merry bila istriku berada di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar